Kamis, 18 Agustus 2011

Ketika Hatiku Bersedih..



Suasana hatiku lagi kelabu *ciyee.. karena kehilangan orang yang aku sayangi. Bulan depan genap 3 tahun kita barengan, tapi sayang dia pengen semua ini berakhir. Aku masih bingung, apa rasa bosennya dia itu karena aku ato gimana. Ato dia udah nemu yang lain yang lebih dari aku (hiks hiks hiks). Yah semua udah aku usahakan dengan maksimal. Aku sayang dia, tulus nerima dia apa adanya, tapi kalo dia udah ga punya rasa yang sama buat apalah dilanjutin. Walo sakit banget rasanya.
Jelas sekarang hari-hariku jadi lebih sepi. Sepi nggak ada dia. Kadang kalo aku diem aja, ato denger lagu2 yang ngingetin aku sama dia, aku jadi sedih. Udah banyak hal yang kita lalui. Bagiku itu menguatkan rasa sayangku sama dia. Tapi buat dia mungkin nggak.
Tapi dalam kesendirian dan kesedihan itu, aku mulai punya banyak waktu buat berdoa. Doa apa aja. Ya misalnya angelus, atau doa-doa pas lagi sedih. Melalui kejadian patah hati ini aku juga sadar kalo Tuhan pengen supaya aku lebih deket sama Dia. Supaya setiap hari aku mengandalkan Dia, mengucap syukur, dan datang padaNya bukan pas aku punya kebutuhan yang urgent aja. Pokoknya aku sadar kalo Tuhan nyapa aku lewat pengalaman ini.
Aku jadi inget pelajaran religiositas pas SMA kalo pengalaman nggak enak adalah salah satu cara Tuhan menyapa dan 'menguji' seberapa besar iman kita. Apakah kita tetep setia atau milih 'jalan lain' menghadapi pengalaman itu. Pengalaman buruk membuat kita lebih kuat & berhati-hati biar nggak jatuh ke lubang yang sama. Kalo kita setia, pasti Tuhan memberikan kebahagiaan setelah semua duka.
Ada beberapa hal lain juga yang membuat aku harus kuat. Bukan buat diriku aja, tapi buat keluargaku juga. Sepuluh tahun lagi kedua ortuku udah pensiun. Walau mereka tetep dapet pensiunan dan berencana buka usaha, tapi aku harus bisa membantu mereka. Aku punya dua adik yang pasti juga punya cita-cita. Apalagi adikku ada yang masih kelas 1 SD. Mereka harus sekolah sampai tinggi, dan aku harus bisa bantu ortuku menyekolahkan mereka. Aku harus mencapai cita-citaku, dan dengan begitu aku bisa meringankan beban ekonomi ortu. Aku harus sekolah yang benar, yang tekun. Hal-hal yang mengganggu harus aku singkirkan.
Mungkin aku ga pernah beruntung dalam hal cinta. Tapi aku ga akan pernah menyerah! Kalopun aku nggak bersuami nanti, aku tetap punya Kekasih Jiwa yang selalu setia padaku. Kekasih Jiwaku, ya Yesus Kristus. Selamanya aku nggak akan berpaling dariNya.

Oiya, dari pengalaman-pengalamanku yang banyak menitikan airmata, aku selalu percaya selalu ada pelangi sehabis hujan dan petir, bahkan badai. Semangat!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar