Minggu, 04 April 2010

Ada yang Hilang

aku pernah denger sebuah lagu yang salah satu liriknya gini "ada yang hilang saat kau tak ada". Emang bener sih menurutku. Coba kalo jari ilang satu. Repot kan? Kayaknya ada yang ilang gitu. Coba kalo mata cuma satu. Repot kalo lihat ada cowok ganteng. hehehe..

Semua mungkin setuju kalo 'ada yang hilang saat kau tak ada'. Aku juga setuju. Malem tadi (sebenernya seharian sejak aku masuk ke Kickfest di JEC), aku ngerasa agak sedih dan kehilangan sesuatu habis nerima SMS dari seseorang.
Putus dari pacar? Nggak kok. Wong aku ke JEC sama si koala kikil. Kehilangan someone?? Gebetan gitu?? ah, itu sih udah biasa. hehehe..
Selama kurang lebih satu bulan yang lalu, tiap Rabu & Kamis jam 6 aku pergi ke GKS Widyamandala seberangnya gereja kobar. Buat apa?? buat latihan tablo.
Tablo itu apa sih??
Tablo itu kayak drama gitu,, nah selama itu aku latihan buat tablo sengsara Yesus yang bakal dimainin pas jalan salib sebelum Jum'at Agung.,
jadi apa?? hmmm,, wanita menangis! hahaha!
Ya aku masuknya belakang2 gitu,, lagian ya gapapa aku mjadi wanita menangis.,
Aku melakukannya dengan sepenuh hati,, karena buatq segala yang aku lakuin aku persembahkan buat Tuhan. Apalagi tablo. Pokoknya aku pol2an ngelakuinnya, nggak mau setengah2,.
Akhirnya hari itu dateng juga. Saatnya maju! aku rasa aku udah maksimal ngelakuin peranku itu. nggak tau gimana tanggapan orang2.,

Tapi dampaknya,, aku ngerasa semua itu selesai juga. Latihan, persiapan, sampe tampilnya selese juga. Kerasaaaaa banget pas aku nerima SMS ucapan selamat paskah & makasih udah partisipasi di tablo 2010 dari pelatih tablo. Aku ngerasa ada yang hilang, soalnya dari tablo aku ketemu banyak orang2 baru,, yang aktingnya bagus. Selama ikut tablo aku sering merinding kagum lihat akting mereka. Great!

dan sekarang, kayak kata Yesus pas wafat menurut injil Yohanes, "Selesailah sudah". Tablo udah selesai, kembali lagi ke kehidupan seperti biasa. Nggak ada lagi latihan2 nyambut peringatan sengsara Yesus. Itu juga karena Yesus udah bangkit.
Harusnya aku gembira karena Yesus udah bangkit, tapi aku sedih soalnya kebersamaan selama latihan udah nggak ada. ya walaupun aku nggak deket2 amat sama pemain2nya, tapi rasanya ada yang hilang.

Kadang aku terlalu takut kehilangan. Aku bisa ngerasain apa yang JK Rowling rasain pas dia nyelesein Harpot 7. Dia takut semuanya berakhir, karena dia sangat menikmati cerita Harpot itu. Tapi dia berpikir, kalo Harpot dilanjutin terus pasti ceritanya jadi aneh dan ngebosenin. Mau nggak mau dia harus nyelesein, gimanapun beratnya.
Yah,, semoga aku bisa berjiwa kayak JK Rowling. Tablo tahun ini memang harus selesai, kalo nggak selesai pasti udah keburu aneh & ngebosenin. Gimanapun rasanya, aku harus hadapi.
Tahun depan ikut lagi ah! hehehe..

hmm,, menurutku sendiri soal kehilangan,:

aku nggak takut kehilangan uang. yag aku takutin cuma kehilangan kebersamaan yang selama ini aku rasain. uang bisa dicari, tapi kebersamaan nggak.

Senin, 08 Maret 2010

Hati yang Sempal

Aku kira dia (akan) ada disitu. Nyatanya dia mau pergi jauh.


But it's ok., i think i'm jealous of u.
U get a good opportunity, and you're right to accept that.

U pay no expenses. I proud of u.


But the worst is, I'll lost u.





Catch it, dude. Catch it while u can!

Sabtu, 06 Maret 2010

Sebuah Lagu

Lagu ini lagi aku senengi,, padahal aku nggak terlalu suka penyanyinya., hehe..

Buat yang suka Taylor Swift pasti tau lagu ini. Judulnya Crazier. Aku emang lagi dibuat crazier sama seseorang,, tapi mungkin dia gak sadar kalo dia bikin aku kayak gitu.,

I've never gone with the wind
Just let it flow
Let it take me where it wants to go
Till you open the door
There's so much more
I've never seen it before

I was trying to fly
But I couldn't find wings
Then you came along
And you changed everything

You lift my feet off the ground
Spin me around
You make me crazier, crazier
Feels like I'm falling and I
I'm lost in your eyes
You make me crazier,
Crazier, crazier

Watched from a distance as you
Made life your own
Every sky was your own kind of blue
And I wanted to know
How that would feel
And you made it so real

You showed me something that I couldn't see
Opened my eyes and you made me believe

You lift my feet off the ground
Spin me around
You make me crazier, crazier
Feels like I'm falling and I
I'm lost in your eyes
You make me crazier,
Crazier, crazier, oh

Baby, you showed me what living is for
I don't want to hide anymore

You lift my feet off the ground
You spin me around
You make me crazier, crazier
Feels like I'm falling and I
I'm lost in your eyes
You make me crazier,
Crazier, crazier
Crazier, crazier

Jumat, 05 Maret 2010

Aku Ingin Bersama Pilihanku

Wooooii.. romantis amaaat!
Nggak segitunya kali., tapi maaf ya kanca2,, judul tadi nggak buat "seseorang" yang ada di dekatku sekarang.
Oke, it's about my choice. Kembali ke penerimaan rapor kenaikan kelas 11 (maksudnya naik ke kelas 11), setahun kurang dikit yang lalu. Aku cukup mengecewakan hati ortuku dengan masuk kelas second choice yang pastinya tidak-diinginkan-untuk-terjadi. Tapi ini pilihanku, malahan aku udah netapin sejak kelas 4 SD. Pas itu aku terobsesi banget jadi guru IPS SD kayak Pak Bambang. Aku seneng sama metode pengajarannya yang fun tapi nge-dong-i. Aku pengen jadi guru kayak dia, apalagi aku suka banget pelajaran sejarah Indonesia. Sampe2 di buku pintar yang ada nama2 universitas aku stabiloin yang ada pendidikan IPS-nya soalnya aku mau jadi guru kayak dia. Akhirnya aku mendeklarasikan pengen masuk kelas IPS.

Tapi, seperti sudah ditebak, ortuku yang sama2 anak IPA menolak. Mereka bilang IPS gak main logika,, menang hapalan & lemah di itung-itungan. Tapi aku rasa itu karakterku. Sejarah ulangan matematikaku, yang paling bagus cuma dapet 80. Itupun awal2 kelas 7 pas bab aljabar. Aljabar dasar, belom yang neko2. Aku kuat di hapalan.

Kelas 10, aku pengen masuk bahasa. Aku pengen jadi penulis. Pernah menang lomba esai yang bikin aku tambah semangat. Tapi sekali lagi, ortuku nggak bolehin. Mereka tetep keukeuh anaknya yang paling cantik ini masuk IPA, tapi dengan alasan2 yang agak 'mengancam'. Mereka mulai ngomongin masa depan. Mereka bilang masuk IPA itu aman soalnya kalo ntar mau kuliah jurusan IPS ato sastra ya bisa keterima. Aku nggak peduli, karena menurutku kalo aku tiga tahun belajar IPA tapi nanti aku masuk sastra Indonesia, apa gunanya selama ini aku ngapalin rumus2 njlimet & begadang bikin laporan?! What I've done like a useless thing. Aku bilang mau masuk sastra, dan beliau bilang gini: "Kamu boleh masuk sastra asal kamu IPA"
What?! Apa ada hubungannya?! Bukankah kita seharusnya menentukan dulu hendak jadi apa kita besok, kemudian kita masuki kelas untuk 2 tahun setelah kelas 10?

Sekarang aku udah dimasukkin di kelas IPS. Aku dicekoki dorongan2 masuk ekonomi. Terserah ekonomi apa, asal bukan manajemen. Aku mau masuk sekolah bisnis. Aku mau masuk Prasmul. Tapi betapa hancur hatiku (KAngen Band banget!!),, aku nggak boleh kuliah di Jakarta... kenapa setiap keputusan yang aku ambil semuanya salah? Aku berani tinggal di Jakarta & ngekos deket kampus. Seharusnya mereka bisa ngelepas aku, sama kayak mereka ngelepas aku sekolah di Jogja. Alasannya: pergaulan di Jakarta sama Jogja beda. Trus kenapa kalo beda? Bukankah hidup di kota yang lebih keras akan lebih mengasah mental?

Seiring berlalu, bergulirnya waktu.. membuka rahasia, rahasia aku.. (Merpati Band)
Aku nggak tertarik lagi sama ekonomi. Aku mikir2 habis memperdalam ilmu ekonomi & akuntansi. Buat apa aku ngurus & megang duit orang? Aku mau sesuatu yang real, yang milikku mutlak. Aku nggak mau pegang2 punya orang. Aku nggak tergoda sama gaji jadi orang yang bergelut di bidang ekonomi. Aku mau imajinasiku lepas, dan itu punyaku seorang. Aku mau mendekap semua milikku tiap hari, bukan milik orang lain. Aku jatuh cinta sama sastra Jepang. Aku pengen nulis buku, puji Tuhan kalo laris. Itu imajinasiku, udah copyright punyaku. Aku bakal bangga kalo bisa mewariskan buku-bukuku buat anak-cucuku. Jadi penulis lebih bebas, gak ada yang menghalangi imajinasimu. Aku bahagia menulis...

Tapi aku inget ortu nggak mau aku masuk sastra soalnya aku nggak IPA. TRus apa?! Aku mau suatu hari nanti nerbitin buku. Aku mau belajar banyak bahasa. Tapi jurusan yang banyak belajar bahasa cuma komunikasi & HI. Tapi aku gak pengen jadi PR, aku gak mau bergelut sama politik. Politik itu busuk. PR itu munafik dan terlalu dipaksa untuk ramah, senyum, sabar. Aku mau masuk filsafat. Aku gak akan membelokkan teologi. Yang aku tau, buku karangan orang2 filsafat itu bagus & laris. Aku mau masuk filsafat. Aku mau jadi penulis...

Biarkan aku jatuh cinta...
Biarkanku menggapaimu, memelukmu, memanjakanmu...
Biarkan aku menjaga perasaan ini ooo...
Bersamamu ku rasakan, yang tak pernah ku rasakan sebelumnya...
Bila aku jatuh cinta, jatuh cinta, bersama dirimu...
Semua telah terjadi aku tak bisa berhenti memikirkanmu, dan ku harapkan engkau tahu...


Biarkan aku bahagia bersama pilihanku...

Kamis, 28 Januari 2010

naze watashi wa subete no ima sugu ai tai ?

Ya ampun.. habis setahun ninggalin Bontang, tapi kenapa baru sekarang ngerasa yang namanya KANGEN setengah idup! 

Mungkin aku juga kangen sama si Ma Bun Cay yang ninggalin aku sampe Sabtu buat retreat,, n aku inget kalo temen2 YPK pada mo study tour ke Jogja tanggal 5 Februari besok!!

Aku pengeeeeeeeeen banget ketemu mereka,, tapi ya tergantung jadwal mereka juga. Andai aja malem minggu ato minggu siang mereka main ke Malioboro, aku bisa ketemu mereka. Rasanya nggak sabar nunggu bulan Februari. 

Mungkin salahku yang nggak maksimalin waktu liburan kemarin buat main